Singapura, SuaraSiantar.com
Pendiri Terraform Labs, Do Kwon, diduga tinggal di Serbia setelah pergi dari Singapura pada September. Do Kwon sedang diburu otoritas Korea Selatan sebagai buntut dari runtuhnya stablecoin Terra LUNA.
Jejak-jejak pelarian sang bandar kripto ini pun tengah ditelisik, kemana saja kah pelarian itu dilakukan untuk menghindar dari tanggung jawab.
Menurut Chosun Media, otoritas Korsel mendapatkan informasi tentang lokasi Do Kwon di Serbia.
"Baru-baru ini kami mendapatkan laporan intelijen bahwa CEO Kwon ada di Serbia dan telah dikonfirmasi," kata pejabat Korsel.
Artikel Chosun Media juga menyatakan bahwa Kementerian Keuangan Korsel saat ini "sedang dalam proses meminta kerja sama dengan pemerintah Serbia" sebagai bagian dari penyelidikan.
Seperti dikutip dari cnn, pemerintah Korsel telah memburu Do Kwon sejak runtuhnya Terra LUNA. Kondisi ini yang membuat pemegang token kripto tersebut kehilangan hartanya serta mengawali runtuhnya nilai aset kripto di seluruh dunia.
Do Kwon berusia 31 tahun. Ia diketahui pindah ke Singapura pada akhir April, hanya beberapa hari sebelum ekosistem stablecoini Terra ambruk.
Pada 14 September, Kejaksaan Seoul menerbitkan surat perintah penangkapan atas Do Kwon dengan tuduhan pelanggaran atas hukum pasar modal Korsel.
Pemerintah Singapura kemudian menyatakan bahwa Do Kown telah meninggalkan Singapura dan terbang menuju Dubai untuk transit ke tujuan yang tidak diketahui.
Setelah itu, Interpol menerbitkan Red Notice pada 26 September. Namun, hingga 11 Desember 2022 belum ada nama Do Kwon di basis data Red Notice Interpol.
Do Kwon juga telah kehilangan paspornya. Kementerian Luar Negeri Korsel telah memerintahkan Do Kwon untuk menyerahkan paspornya dengan sanksi pencabutan.
Jika Do Kwon berada di Serbia, Korsel harus berdiskusi dengan otoritas setempat untuk proses ekstradisi. Pasalnya, Korsel tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan Korsel.
Namun, Korsel memiliki perjanjian ekstradisi dengan Dewan Eropa, yang juga ditandatangani oleh Serbia. (ssc/03)